Rabu, 05 Januari 2011

Warga Padang Sikabu Blokir Jalan

Tak Tahan Makan Debu
Sun, Jan 2nd 2011, 10:16

BLANGPIDIE – Kesal dengan kondisi badan jalan yang telah ditelantarkan oleh kontraktor, warga Desa Padang Sikabu, Kecamatan Kuala Batee, Abdya, memblokir jalan. Pemblokiran jalan itu dengan cara membentang batang pisang, batang pinang, ban bekas dan pot bunga di badan jalan yang menghubungkan tiga desa, Padang Sikabu, Muka Blang dan Lhok Gajah tersebut. Aksi yang melibatkan semua warga ini dilakukan sejak Jumat (30/12), dan diperkirakan akan berlanjut sampai pembangunan badan jalan yang baru tahap pengerasan itu telah telantarkan oleh kontraktor dilanjutkan kembali. “Kami sudah sangat kesal dengan ulah kontraktor. Sebab pembangunan jalan ini sudah dimulai sejak pertengahan 2010 yang lalu namun hingga kini belum juga diselesaikan pengerjaannya,” kata Nasruddin, salah seorang warga Desa Padang Sikabu, ketika ditanyai Serambi.

Pantauan Serambi, akibat kondisi pengerjaan jalan yang belum tuntas itu telah membuat masyarakat yang berada di pinggir jalan itu kesal. Sebab, setiap hari mereka menghirup debu jalan saat dilewati kendaraan. Kondisi itu dikhawatirkan akan mengundang penyakit bagi warga setempat. “Kita mendesak pihak kontraktor untuk segera merampungkan proyek jalan Provinsi Aceh tersebut, jika tidak aksi pemblokiran ini akan terus berlanjut sampai jalan ini dikerjakan kembali,” katanya sembari meminta dinas terkait untuk segera menegur rekanan jalan itu. Selain ditelantarkan pengerjaanya, proyek yang disebut-sebut bersumber dari dana APBA itu juga tidak terpasang plang proyek di lokasi kegiatan. Sehingga aparat desa dan masyarakat setempat tidak mengetahui berapa besaran anggaran yang dikucurkan untuk pembangunan jalan dimaksud. “Seharusnya plang proyeknya dipasang di lokasi kegiatan, sehingga masyarakat tahu siapa kontraktor dan dari mana sumber dananya,”tambah Nasruddin.

Keluhan yang sama juga di sampaikan Amrizal warga Desa Lhok Gajah, dia berharap dalam waktu dekat proyek pembangunan badan jalan tersebut bisa segera dirampungkan, karena kondisi debunya yang beterbangan kesetiap rumah warga sudah sangat memprihatinkan dan membuat warga dan pengguna jalan sesak nafas. Camat Kuala Batee, Erwandi SKM, yang dihubungi Serambi secara terpisah mengaku tidak mengetahui siapa kontraktor pelaksana proyek jalan yang telah ditelantarkan tersebut. “Saya dengar sumber anggarannya dari provinsi, siapa kontraktornya saya belum tahu padahal proyek itu mulai dikerjakan pertengahan tahun 2010 lalu,” ucapnya.(tz)

sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar