Kamis, 16 Desember 2010

Realisasi PAD Abdya tak Capai Target

Tue, Dec 14th 2010, 11:45

BLANGPIDIE - Realiasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) tahun anggaran 2010 jauh di bawah target, atau hanya Rp 4,6 miliar (28,76 persen) dari target Rp 16,1 miliar. Tahun sebelumnya pencapaian PAS lebih baik yakni mencapai 40 persen.

Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPKKD) Abdya, Drs Alfar Hasan dihubungi Serambi, Senin (13/12) mengakui bahwa realasi PAD setempat sampai awal Desember 2010 baru Rp Rp 4,6 miliar (28,76 persen) dari target Rp 16,1 miliar. Realisasi pendapatan jauh di bawah target tersebut, tidak diketahui penyebabnya.”Saya belum mendalami penyebabnya,” kata Alfar Hasan yang baru beberapa bulan menempati jabatan tersebut.

Diakuinya, seluruh SKPK jajaran Pemkab Abdya, enam diantaranya pencapaian target pendapatan masih di bawah 10 persen. Seperti Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) dari target Rp 376,2 juta realisasi Rp 34,3 juta lebih (9,13 persen), Dinas Kesehatan dari target Rp 752,5 juta realisasi Rp 49,1 juta lebih (6,54) persen, Kantor Perpustakaan dari target Rp 10,7 juta realisasi Rp 680.000 (6,33 persen).

Dinas Syariat Islam dari target Rp 123,6 juta realisasi Rp 3,37 juta (2,73 persen), Kantor Kesbang Linmas dari target Rp 53,7 juta realisasi Rp 1,2 juta lebih (2,35 persen), Kantor Pelayanan dan Perizinan Terpadu dari teraget Rp 53,7 juta realisasi Rp 804.000 (1,5 persen). Pencapaian target PAD bagi SKPD lainnya, meskipun sudah di atas 10 persen, namun tidak menggembirakan.

Kadis PPKD Abdya, Alfar Hasan mengaku tidak berani menyebutkan bahwa SKPD kurang bekerja dalam hal mengejar target pendapatan. Alasanya, masih perlu dievaluasi lebih lanjut sehingga ditemukan tentang kendala yang dihadapi. “Faktor penyebabnya sehingga penerimaan masih minim masih perlu dipelajari,” katanya.

Sementara salah seorang pejabat di Setdakab Abdya menyebutkan, minimnya realisasi PAD 2010 juga terkait dengan rencana penerimaan pendapatan dalam jumlah lumayan besar, yaitu dari bijih besi ternyata tidak berjalan sebagaimana direncanakan. Pasalnya, bijih besi yang ditambang PT Juya Aceh Mining (JAM) di Kecamatan Babahrot hingga menjelang berakhir tahun 2010 belum bisa dikapalkan, meskipun meskipun bijih besi sudah menumpuk di komplek pelabuhan di Desa Pulau Kayu. Sehingga pendapatan daerah dari sektor pertambangan tersebut belum bisa ditarik.(nun)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar