Senin, 01 Agustus 2011

Minim Air, Warga Gunakan Air Selokan

FRIDAY, 10 JUNE 2011 12:23

BLANGPIDIE - Kondisi cuaca yang kian tak menentu akibat kemarau panjang, mengakibatkan sejumlah sumber air milik warga di kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mulai mengalami kekeringan yang cukup hebat.

Kkondisi tersebut semakin parah, karena pemerintah setempat belum mampu menyediakan fasilitas air bersih bagi masyarakat, sehingga tak pelak membuat warga disana terpaksa harus menggunakan air dari sumber yang tidak layak.

Seperti yang diungkapkan Linda, 34, salah seorang Ibu Rumah Tangga yang mengaku harus mengambil dan menggunakan air dari selokan untuk kebutuhan sehari-hari. Hal itu terpaksa harus dilakoninya karena sumur yang ada di rumahnya saat ini sejak sepekan terakhir mengalami kekeringan. Selain itu, dia beralasan untuk mendapatkan sumber air yang layak harus melakukan perjalanan yang cukup jauh ke arah sungai maupun lokasi lain yang dianggap sangat menyulitkan bagi dirinya yang saat ini sedang hamil muda.

“Saya terpaksa harus mencuci di selokan ini, karena tubuh saya gak sanggup berjalan terlalu jauh dengan membawa beban yang terlalu berat. Kita berharap pemerintah di sini mau membangun fasilitas bagi rakyatnya, karena kami penduduk yang ekonominya lemah tentu belum mampu membangun sendiri fasilitas air di rumah-rumah ,” tutur IRT.

Keluhan serupa juga dikemukakan Marzuki, 57, salahseorang warga asal Kec. Manggeng. Marzuki yang berprofesi sebagai petani tersebut mengeluhkan ketidakmampuan Pemkab Abdya mengatasi kekeringan yang dialami. Selain itu dia juga menilai sikap Pemkab terkesan tidak peka dengan kesulitan yang kini dihadapi masyarakat, bahkan cenderung lebih banyak melakukan aktifitas dan program yang mengarah untuk merebut simpati masyarakat menjelang suksesi pemilukada.

Terhadap kondisi tersebut dia mengancam akan melakukan ‘kampanye khusus’ kepada masyarakat agar tidak memilih pemimpin sekarang karena dinilai tidak peduli dengan kesulitan masyarakat. “Kita sudah capek dan tak tau harus mengadu kepada siapa lagi dengan keringnya sumur-sumur di rumah masyarakat selama ini. Yang ada malah kita diajak masuk jadi tim sukses dan menyerahkan foto kopi KTP, ini kan tidak benar,” keluhnya.

Terkait kondisi tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Abdya, Moch.Tavip, yang dimintai konfirmasinya terkesan mengelak dan tidak bersedia memberikan tanggapan. Telepon selulernya yang sudah terhubung dan dipanggil beberapa kali juga tidak diangkat-angkat. Sebelumnya wartawan juga sempat meminta konfirmasi dari Din Armaya selaku Kasubdin Pengairan di dinas yang sama, tetapi pejabat di dinas tersebut juga tidak memberikan tanggapan apapun.

Sumber Waspada.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar