Kamis, 04 Agustus 2011

373 Ha Kebun Sawit Hangus

MONDAY, 27 JUNE 2011 13:04

BLANGPIDIE– Peristiwa kebakaran lahan kebun kelapa sawit di Kecamatan Kuala Batee dan Babahrot, Aceh Barat Daya (Abdya) sudah terkendali setelah lokasi diguyur hujan beberapa hari belakangan. Kebakaran yang terjadi sejak 12 Juni lalu itu menghanguskan tidak kurang 373 hekatare kebun sawit rakyat di sejumlah titik lokasi.

Lahan kebun sawit rakyat dilalap api tersebut, menurut Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Kadishutbun) Abdya, Muslim Hasan, kemarin, sekitar 70 sampai 80 persen diantaranya mati, karena api membakar sampai ke akar tanaman.

“Jadi antara 70 sampai 80 persen dari 373 hekltare kebun sawit yang dilalap api harus diremajakan kembali,” katanya. Sisanya, antara 20 sampai 30 persen tanaman sawit mengalami layu daun dan diperkirakan dapat tumbuh kembali, meskipun lamban.

Lahan kelapa sawit yang hangus terbakar itu tersebar di beberapa titik antara lain di Dusun Drien Leukit, Gampong Blang Makmur, Lahan Seribu atau pengembangan sawit UPP Provinsi di Jalan Tiga Puluh dan Surien Gampong Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee. Sedangkan di Kecamatan Babahrot antara lain lokasi Krueng Itam lahan sawit binaan Gampong Ie Mirah.

Peristiwa kebakaran tanaman kelapa sawit yang berumur antara 1 sampai 2 tahun atau sudah mulai berbuah pasir, menurut Muslim Hasan, merupakan pukulan berat bagi petani yang sudah susah payah menggurus kebun miliknya. Peristiwa kebakaran kebun sawit di Kuala Batee dan Babahrot, menurut Kadishutbun, Muslim Hasan, sudah ditinjau petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA).

Mengingat kebun kelapa sawit yang terbakar itu sebagian besar harus diremajakan kembali, para petani, sebagaimana disampaikan ketua kelompok kepada Dishutbun Abdya, sangat membangharapkan bantuan bibit sawit yang baru.

Petani juga meminta bantuan dana untuk menggarap lahan bekas kebakaran, karena lebih sepekan mereka bekerja keras memadamkan api bersama dengan personil Satpol-PP, Dishutbun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja.

Sementara Jaruddin Kamal, warga Gampong Persiapan Lhok Gayo mengklarifikasi pernyataan sebelumnya, bahwa sekitar 150 hektare kebun sawit yang hangus terbakar, bukan seluruhnya milik HGU PT Dua Perkasa Lestari (DPL), melainkan milik warga sekitar lokasi perkebunan. Seperti lokasi lahan binaan Gampong Lhok Gayo dan Gampong Persiapan Rukun Damai.

Informasi terakhir diterima kemarin, nyala api yang membakar lahan kering atau lahan kebun sawit bergambut sudah padam (terkendali) setelah lokasi diguyur hujan sejak tiga hari belakangan. Namun asap tipis masih menebar dari sisa batang kayu lapuk dari lahan bekas kebakaran. Para petani dilaporkan terus berusaha mematikan asap dari lokasi kebun masing-masing sehingga tidak menimbulkan titik api baru yang bisa saja meluas kembali.

Sumber waspada.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar