Senin, 02 Mei 2011

Semburan Gas Berapi Hebohkan Warga Abdya

Thu, Mar 17th 2011, 10:27
* Disinyalir Mengandung Metana


Warga melihat semburan api yang keluar dari sebuah lubang yang berbentuk kawah kecil di lintasan jalan Gampong Ie Mirah, Kecamatan Babahrot menuju Terangon, Gayo Lues, Selasa (15/3). SERAMBI/TAUFIK ZAS

BLANGPIDIE – Masyarakat di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), khususnya di Kecamatan Babahrot, sempat heboh dan terkesima saat mendapati sebuah kejadian aneh: api menyembur dari sebuah lubang berbentuk kawah mini di lintasan jalan Gampong Ie Mirah, Kecamatan Babahrot menuju Terangon, Gayo Lues, sejak Selasa (15/3).

Semburan api di kilometer 10 itu menjulang hingga 2-3 meter. Kedalamannya delapan meter. Yang pertama menyaksikannya adalah seorang pria penggalas ikan (mugee ungkot) asal Abdya yang pulang dari Terangon pada Selasa (15/3) pukul 20.30 malam.

Informasi yang disampaikan penggalas ikan itu dengan cepat berkembang dari mulut ke mulut. Sehingga pada malam itu juga unsur Muspida Abdya yang terdiri atas Bupati Akmal Ibrahim SH, Kapolres AKBP Drs Subakti, dan Dandim Letkol ARM E Dwi Karyono turun ke lokasi untuk memastikan informasi yang beredar di tengah masyarakat.

Ternyata benar, ada semburan api yang keluar dari kawah mini itu. Semburan panas itu diduga mengandus gas metan (methane). Menurut pengakuan warga sekitar kepada Serambi di lokasi Rabu (16/3), lubang yang menyemburkan gas campur api itu berada di lahan milik M Adam (45), warga Gampong Ie Mirah. Letaknya berada di lokasi kawasan hutan lindung Km 10 lintasan Ie Mirah–Terangon.

Temuan itu sempat menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga setempat, karena diperkirakan bisa memicu terjadinya kebakaran di kawasan hutan lindung tersebut.

Namun, setelah diamati dengan saksama, ternyata api yang menyembur dari lubang sedalam delapan meter itu tidak menyebar dan menimbulkan kebakaran di lingkungan sekitarnya. “Pada malam itu juga unsur muspika dan muspida turun langsung ke lokasi untuk mengantisipasi munculnya dampak-dampak yang tidak diinginkan,” kata Hasbi (37), warga Ie Mirah, kepada Serambi.

M Adam (45), pemilik lahan tersebut mengaku, munculnya api di lubang tersebut sangat mengagetkannya, karena ini yang pertama terjadi di lahan tersebut. Sejauh ini dia tak yakin kalau di lahan miliknya itu terkandung minyak bumi ataupun gas alam cair, karena semburan api dari lubang itu tidak mengeluarkan aroma gas ataupun bahan kimia lainnya.

Menurut M Adam, sebelum api menyembur di lokasi itu dia sempat membakar semak di areak tersebut. “Bisa saja api menjalar ke lubang tersebut karena mungkin ada kandungan batu baranya,” ujar Adam.

Fenomena biasa
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Abdya, Drs Ikhsan yang dihubungi Serambi terkait kejadian di Babahrot itu mengatakan, semburan api dari kawah mini itu merupakan fenomena alam biasa.

Ia menduga, kandungan gas yang ada di lokasi itu memiliki tekanan (pressure) tertentu, sehingga menyebabkan munculnya hole (lubang) dan mengeluarkan api akibat aktivitas yang memang dianggap alamiah. Namun demikian, pihaknya akan melakukan survei untuk meneliti lebih jauh fenomen alam tersebut.

“Kendati demikian, kita akan tunggu perkembangannya sepuluh hari. Jika api terus membesar, maka kita akan turunkan tim ahli untuk meneliti kandungan apa yang sebenarnya tersimpan di lubang tersebut,” tambah Ikhsan.

Sejauh ini, lanjut Ikhsan, data yang ia terima kandungan gas tersebut masih dalam volume yang sangat kecil, sehingga kalau dieksploitasi untuk tujuan ekonomis masih terlalu dini. “Perlu dilakukan pengkajian yang lebih detail,” ujar Drs Ikhsan. (tz)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar