Jumat, 08 April 2011

Tanaman Pala Diusulkan Ganti Karet

Muncul Dalam Musrenbang
Tue, Mar 1st 2011, 08:45

BLANGPIDIE – Tidak kurang 200 hektare areal perkebunan pala Desa Gunung Cut, Kecamatan Tangan-Tangan, Abdya dilaporkan mati diserang hama. Karena itu, diusulkan areal pala tersebut diganti dengan tanaman karet unggul. Usulan tersebut disampaikan Keuchik Gampong Gunung Cut, Abdul Karim dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2012 di Aula SKB Tangan-Tangan, Senin (28/2) kemarin.

Tidak kurang 200 hektare tanaman pala itu dilaporkan tidak dapat diharapkan lagi sebagai sumber pendapatan petani yang menjadi andalan selama ini sehingga harus ditanami dengan komoditi lain yang mengungtungkan, yaitu tanaman karet. Areal tanaman pala dimaksud mati diserang hama yang tidak mampu dikendalikan.

Acara Musrenbang Kecamatan Tangan-Tangan dan Kecamatan Setia dihadiri Bupati Akmal Ibrahim dan Wabup Syamsrizal bersama pejabat instansi terkait. Selain usulan pengembangan tanaman karet sebagai ganti pala, Keuchik Abdul Karim menjelaskan, pipa air bersih yang sudah tersedia tapi tidak dapat dimanfaat secara maksimal diminta dibuat pipa dua jalur.

Dalam Musrenbang selama satu hari penuh tersebut beragam usulan pembangunan infrastruktur dan kebutuhan lainnya disampaikan para keuchik dan tokoh masyarakat dari Kecamatan Tangan-Tangan dan Setia.

Sedangkan Keuchik Gampong Cinta Makmur minta perhatian Pemkab Abdya, untuk membangun sarana pendidikan tingkat SD dan TK yang hingga saat ini belum tersedia. Tapi sebagian besar peserta Musrenbang, baik dari Tangan-Tangan dan Setia mengusulkan pembangunan peningkatan jalan dengan aspal hotmix.

Bupati Akmal Ibrahim yang memimpin acara menanggapi serius usulan yang disampaikan peserta. Banyak usulan yang disetujui untuk dibangun dengan dana Otsus dan Migas dimana untuk Kecamatan Tangan-Tangan tersedia Rp 6 milliar dan Setia Rp 5 milliar. Sedangkan total dana Otsus dan Migas Abdya 2012 sebesar Rp 114 milliar.

Namun Bupati mengingatkan usulan program tersebut jangan tumpang tindih dengan kegiatan yang sudah ditampung dalam RAPBK 2011 hasil ‘sidang rakyat.’ Soal usulan tanaman pala yang sudah mati diganti dengan karet, Bupati Akmal menyatakan setuju saja. Tapi pihaknya mempertanyakan kesungguhan petani. Karena dari pengalaman, pihaknya sudah menyalurkan bibit karet unggul, ternyata banyak tidak ditanam.(nun)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar