Minggu, 14 November 2010

Tiga Kecamatan di Abdya Tergenang


BLANGPIDIE – Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) pada Jumat (12/11) malam hingga Sabtu (13/11) dini hari, menyebabkan tiga kecamatan yaitu, Kulaa Batee, Babahrot dan Kecamatan Susoh, tergenang.

Menurut keterangan masyarakat setempat, genangan banjir kali ini 50-80 Cm. “Ketinggian air diperkirakan mencapai 50-80 Cm. Pada saat banjir datang, sebagian warga sempat panik dan tergesa-gesa keluar rumah. Tak hanya puluhan rumah warga yang ikut terendam, ratusan hektar sawah dan perkebunan rakyat juga ikut terendam,” kata Zainuddin, Sekretaris Desa (Sekdes) Ie Mameh, Kecamatan Kuala Batee, kepada Serambi Jumat (12/11) malam.

Dia juga menjelaskan, bahwa air yang bersumber dari Krueng Babahrot dan Krung Batee itu bermuara ke desa-desa tersebut. Sehingga begitu turun hujan lebat, luapan kedua sungai tersebut langsung menerjang permukiman warga. “Kami berharap Pemkab Abdya segera mengerukan dan pemindahan kembali aliran sungai itu, sehingga banjir musiman ini tidak lagi terjadi di kecamatan itu,” harapnya.

Adapun desa-desa yang ikut terendam banjir tersebut diantaranya, Desa Keude Baro, Desa Ie Mameh, Desa Lueng Geulumpang, Dusun Suka Tani Desa Lhok Gajah, Desa Krung Batee, Desa Alue Pade, di Kecamatan Kuala Batee. Sedangkan di Kecamatan Susoh masing-masing di Desa Ujong Padang dan Desa Pulau Kayu.

Janji Wagub
Munir Karo, tokoh muda Keude Baro, melalui Serambi mempertanyakan janji Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Nazar sebagaimana disampaikannya pada saat kunjungannya ke kabupaten tersebut pascabanjir beberapa bulan lalu. “Saat kunjungan itu Wagub Nazar berjanji mengakomodir permintaan warga untuk dilakukan pengerukan aliran sungai yang saat ini sudah mulai dangkal. Namun hingga kini janji trsebut belum juga kunjung terealisasi,” kata Munir Karo.(tz/nun)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar