Senin, 15 November 2010

Banjir di Abdya Surut, Warga Bersihkan Rumah

Tue, Nov 16th 2010, 12:08

BLANGPIDIE - Setelah sempat terendam banjir genangan selama satu hari, akibat meluapnya aliran sungai Krueng Batee dan Krueng Babahrot, kini giliran warga terlihat mulai sibuk membenahi dan membersihkan perabotan dan halaman rumah mereka.

Berdasarkan amatan Serambi, Minggu (14/11), sejumlah warga terlihat sibuk membersihkan lumpur dipekarangan rumahnya. Namun demikian warga juga mengaku masih trauma dengan banjir. Sementara itu luapan air di aliran sungai Kuala Batu (Muara Krueng Batee dan Krueng Babahrot-red) hingga kemarin masih terlihat meluap. “Masih trauma dengan banjir, apalagi melihat sungai sudah dangkal dan sempit dan belum ada pengerukan,” kata M Daud S, warga Desa Ie Mameh kepada Serambi Minggu kemarin.

M Daud S mengatakan, banjir luapan yang melanda Desa Keude Baro, Ie Mameh, dan sekitarnya itu terjadi sejak Jumat (12/11) malam dan berahir pada Sabtu (13/11) Sore. Saat itu hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Abdya dan sekitarnya, namun pada Sabtu (13/11) sore, sekitar pukul 17.00 WIB, air mulai berangsur surut. “Air sungai Krueng Batee meluap karena sudah terjadi pedangkalan yang cukup parah, sehingga begitu hujan deras sungai dimaksud langsung meluap. Jika kondisi itu tidak segera diatasi kemungkinan kawasan yang selama ini menjadi langganan banjir akan terus menjadi lautan banjir luapan,” ujar M Daud S.

Oleh karena itu, M Daud S bersama masyarakat lainnya berhaap agar pedangkalan aliran sungai Krung Batee dan penyempitan aliran Krueng babahrot itu segera dibenahi, sehingga banjir luapan yang sudah menjadi langganan saban tahun di daerah itu tidak terus terjadi. Sebab kondisi itu dapat mengancam roda perekonomian masyarakat di kawasan rawan banjir tersebut.(tz)

Sumber : Serambinews.com

Minggu, 14 November 2010

Petugas TNGL Jarang Masuk Kerja Ditegur

Mon, Nov 15th 2010, 09:46

BLANGPIDIE- Kepala Bidang TNGL Tapaktuan, Ir Rusman mengatakan, telah menegur sejumlah bawahannya yang dilaporkan jarang masuk kerja.

“Kepala Seksi Blangpidie sudah saya tegur secara keras melalui surat untuk membenahi bawahannya, termasuk memerintahkan agar segera menempati kantor yang telah tersedia,” kata Ir Rusman ketika dihubungi Serambi, Kamis (11/11).

Rusman mengaku mengetahui bawahannya jaranag masuk kerja setelah diberitakan harian ini dua hari lalu. Katanya, Kepala Seksi TNGL Blangpidie, Gunawan diberi teguran keras agar bisa membenahi bawahannya, yaitu staf yang bertugas di tiga resort di Kabupaten Abdya, termasuk perintah untuk segera menempati sarana perkantoran (resor) yang telah tersedia.

Masih menurut Rusman, bahwa Gunawan telah berjanji bahwa Kepala Resort TNGL Babahrot dan Resort TNGL Alue Sungai Pinang akan aktif bekerja di kantor paling lambat awal bulan depan. Seperti diberitakan, sejumlah oknum pejabat dan staf TNGL di Abdya meliputi Kepala dan Anggota Seksi I Blangpidie serta Kepala dan Anggota Resort Babahrot dan Kepala dan Anggota Resort Alue Sungai Pinang, tidak masuk kantor selama tiga tahun. Meskipun sudah memiliki sarana perkantoran yang pemanen, namun kondisinya nyaris dibalut hutan belukar sehingga terkesan seperti kuburan di tangah hutan.(nun)

Sumber : Serambinews.com

Tiga Kecamatan di Abdya Tergenang


BLANGPIDIE – Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) pada Jumat (12/11) malam hingga Sabtu (13/11) dini hari, menyebabkan tiga kecamatan yaitu, Kulaa Batee, Babahrot dan Kecamatan Susoh, tergenang.

Menurut keterangan masyarakat setempat, genangan banjir kali ini 50-80 Cm. “Ketinggian air diperkirakan mencapai 50-80 Cm. Pada saat banjir datang, sebagian warga sempat panik dan tergesa-gesa keluar rumah. Tak hanya puluhan rumah warga yang ikut terendam, ratusan hektar sawah dan perkebunan rakyat juga ikut terendam,” kata Zainuddin, Sekretaris Desa (Sekdes) Ie Mameh, Kecamatan Kuala Batee, kepada Serambi Jumat (12/11) malam.

Dia juga menjelaskan, bahwa air yang bersumber dari Krueng Babahrot dan Krung Batee itu bermuara ke desa-desa tersebut. Sehingga begitu turun hujan lebat, luapan kedua sungai tersebut langsung menerjang permukiman warga. “Kami berharap Pemkab Abdya segera mengerukan dan pemindahan kembali aliran sungai itu, sehingga banjir musiman ini tidak lagi terjadi di kecamatan itu,” harapnya.

Adapun desa-desa yang ikut terendam banjir tersebut diantaranya, Desa Keude Baro, Desa Ie Mameh, Desa Lueng Geulumpang, Dusun Suka Tani Desa Lhok Gajah, Desa Krung Batee, Desa Alue Pade, di Kecamatan Kuala Batee. Sedangkan di Kecamatan Susoh masing-masing di Desa Ujong Padang dan Desa Pulau Kayu.

Janji Wagub
Munir Karo, tokoh muda Keude Baro, melalui Serambi mempertanyakan janji Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Nazar sebagaimana disampaikannya pada saat kunjungannya ke kabupaten tersebut pascabanjir beberapa bulan lalu. “Saat kunjungan itu Wagub Nazar berjanji mengakomodir permintaan warga untuk dilakukan pengerukan aliran sungai yang saat ini sudah mulai dangkal. Namun hingga kini janji trsebut belum juga kunjung terealisasi,” kata Munir Karo.(tz/nun)